H. Muhammad Rahmad (lahir 5 Januari 1973) adalah Direktur Eksekutif Pusat Kajian Pariwisata Indonesia / Sekjen ASITA (Association of the Indonesian Tours and Travels Agencies) / Wakil Ketua Asosiasi Haji & Umrah KESTHURI. Rahmad juga seorang pengusaha yang menjabat sebagai CEO/Chairman RAMA Group dan PT. Indonesia Cendekia Mandiri atau ICMI Travel, sebuah perusahaan Travel berstandar internasional ISO 9001:2015 dengan kualifikasi Akreditasi A dari pemerintah.
Rahmad punya pengalaman 17 tahun di dunia pemerintahan, diplomasi birokrasi nasional dan internasional. Ia turut aktif dalam sidang-sidang Bilateral dan Multilateral, Perjanjian Dagang dan Regulasi Bisnis Dunia.
Rahmad lahir dari keluarga ulama dan pemuka adat di Minangkabau. Ayahnya bernama H. Emil Dasril Bin Jamaran, yang bergelar Datuak Putiah Dipucuak (Pucuak Adat di Kenagarian Kubang, Kab 50 Kota). Dari segi agama, Ayahnya juga ulama dengan Gelar Syeikh Mudo Engku Tanjung yang memperoleh ijazah suluk Tarikat Naqsyabandiyah dari Syeikh Haji Malik Bin Syekh Mudo Abdul Qadim Balubus. Ibunya bernama Hj. Martina Achmad, seorang anak ulama terkemuka dari H. Achmad Syeikh Mudo Sipingai. Keluarga dari ayah Rahmad adalah tokoh Muhammadiyah di Kab 50 Kota, sementara keluarga dari Ibunya adalah ulama terkemuka dari Nadhlatul Ulama.
Rahmad juga memiliki pengalaman lebih 13 tahun di dunia usaha Nasional dan Internasional. Ia pernah memimpin 13 perusahaan nasional ekspor-impor yang bergerak diberbagai bidang, seperti pertambangan (minyak dan gas), perhotelan, percetakan, perlengkapan militer, investasi, pariwisata, perdagangan umum termasuk bidang pertanian. Rahmad juga memiliki sertifikat nasional sebagai asesor profesi kepariwisataan, sertifikat nasional sebagai auditor dan konsultan perusahaan pariwisata dari BNSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia.
Riwayat pendidikan
Rahmad menempuh pendidikan di SD Negeri No. 7 Talago Kec. Guguk (1979-1985), MTSN Padang Japang Kabupaten Lima Puluh Kota (1985-1988), dan MAN Koto Baru Padang Panjang (1988-1991).
Rahmad kemudian terpilih sebagai calon mahasiswa undangan S1 Jurusan Muamalah Jinayah/Perbankan Syariah di IAIN Imam Bonjol Padang (sekarang berubah nama menjadi UIN IB Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang). Di perguruan tinggi ini Rahmad meraih gelar Sarjana Agama (S.Ag) tahun 1995, dan selama kuliah, ia menerima Beasiswa SUPERSEMAR.
Ia kemudian memperoleh beasiswa S2 ke IIUM (International Islamic University Malaysia) di Petaling Jaya, Malaysia. Kuliahnya di IIUM terhenti karena Rahmad kemudian bergabung dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan bekerja di Kedutaan Besar RI di Singapura pada tahun 1997.
Rahmad kemudian kuliah S2 Manajemen di Universitas Krisnadwipayana, Jakarta pada 1999 dan meraih gelar Magister Manajemen (MM).[20]. Rahmad juga kuliah S2 Management Information Technology di University of Wollongong, Australia dan meraih gelar Management Information Technology Management (MITM 2002).
Kuliah S3 Management Information Technology di Universiti Malaya, Malaysia (2011) dan S3 Komunikasi Politik di Universitas Sahid, Jakarta (2016). Saat ini Rahmad tercatat sebagai Mahasiswa S3 Ilmu Pariwisata di Sekolah Tinggi Pariwisata Trisaksi, Jakarta (2023).
Rahmad juga pernah mengikuti mengikuti Kursus Calon Pemimpin Nasional PPSA Angkatan XXVII di Lemhannas RI pada 2011.[22] Teman seangkatan Rahmad di Lemhannas RI diantaranya; Laksamana (Purn) Dr. Ade Supandi, SE, MAP, Jenderal Pol (Purn) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, BA, MA, Ph.D, Letjen (Purn) Agus Sutomo, SE, Letjen (Purn) Dr. H. Agus Surya Bakti, M. Ikom, Letjen (Purn) Ediwan Prabowo, SIP, Komjen Pol (Purn) Drs.Suhardi Alius, MA.
Riwayat organisasi
Rahmad aktif berorganisasi sejak duduk di bangku sekolah. Semasa SD ia aktif dalam kegiatan pramuka dan sering ditunjuk sebagai Ketua Kelas.
Semasa di MTsN, ia aktif di OSIS, Pramuka dan Olah raga. Beberapa kali mewakili sekolah untuk ikut pertandingan antar sekolah (PORSENI-Pekan Olah Raga dan Seni).
Di SLTA, Rahmad dipercaya sebagai pengurus dan Ketua OSIS MAN Koto Baru Padang Panjang sekaligus pengurus dan Ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) Koto Baru Padang Panjang (1988-1991).
Di bangku kuliah, ia menjabat Pemimpin Redaksi dan Sekretaris Redaksi Suara Kampus IAIN Imam Bonjol (1992-1995). Ia juga aktif di kepramukaan dengan menjabat Ketua Dewan Racana Pramuka IAIN Imam Bonjol (1993-1995). Rahmad juga menjabat Wakil Sekretaris Umum Senat Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Imam Bonjol (1992-1993). Kemudian ia menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Imam Bonjol (1993-1994), kemudian menjabat Ketua Umum Senat Mahasiswa IAIN Imam Bonjol (1994-1995).
Di luar kampus, ia juga aktif di Pengurus HMI Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Padang dan LAPMI Badko HMI Sumbar Riau dalam rentang tahun 1991-1995.
Ia juga aktif di Dewan Racana Pramuka dan Dewan Kerja Daerah Kwarda Pramuka Sumatra Barat. Rahmad turut mengikuti COMDECA (Community Development Camp) sebuah gerakan pramuka dunia pada 1992, perkemahan Wirakarya Nasional.
Diluar negeri, Rahmad mendirikan Gerakan Pramuka Gudep 01/02 Perwakilan Republik Indonesia di Singapura, dan menjadi Sekretaris Dewan Masjid Indonesia di Singapura, Ketua Pelajar Indonesia di Sydney, Australia, dan Ketua Paguyuban Mahasiswa Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia, dan Ketua Dewan Pembina Pelajar Indonesia (PPI) Singapura.
Ia juga pernah menjadi Wakil Sekretaris Jenderal KAHMI dan KBPII (2011-2014), Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat sejak 2015, Ketua Umum Mappindo (Masyarakat Peduli Petani Indonesia) sejak 2017, Pembina Bank Infaq sejak 2019.
Rahmad juga aktif sebagai Sekretaris Jenderal ASITA (Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies) Periode 2020-2024 dan Dewan Pengawas Asosiasi Haji dan Umrah Indonesia KESTHURI, Periode 2022-2025.
Riwayat kerja politik
Semasa kuliah, Rahmad menjadi juru kampanye muda DPD Golkar Propinsi Sumatera Barat tahun 1991-1992. Keterlibatan Rahmad dalam kegiatan politik Golkar, setelah ia terpilih sebagai juara lomba pidato tingkat pemuda di RRI Padang, Sumatera Barat.
Kerja Politik Rahmad lainnya adalah selama 3 (tiga) kali Pemilu, ia terlibat aktif sebagai Ketua PPLN (Panitia Pemilihan Luar Negeri). Pada Pemilu 1999, Rahmad memimpin PPLN Singapura dan ia berhasil membawa PPLN menjadi PPLN percontohan secara nasional dalam penggunaan sistem digital pemilu pertama di Indonesia. Sekitar 150 ribu lebih pemilih datang ke KBRI Singapura dengan tertib dan teratur untuk mencoblos dihari pemilihan umum. Rahmad bersama PPLN menyiapkan 300 TPS didalam komplek KBRI Singapura dan sistem antri, absensi, dan pembagian TPS dilakukan dengan sistem barcode komputer dan digital. Penghitungan suara juga dilakukan dengan sistem digital yang dipantau oleh LSM dari dalam negeri dan luar negeri, termasuk dari PBB United Nations. Atas kerja itu, Rahmad dan PPLN Singapura memperoleh Penghargaan dari KPU RI waktu itu.
Kerja politik lainnya adalah ketika Rahmad bergabung dengan Partai Demokrat pada 2010. Ia saat itu aktif sebagai Tenaga Ahli Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI saat Anas Urbaningrum menjadi Ketua Fraksi DPR RI, dan menjadi Wakil Direktur Eksekutif Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (2010-2013) dan Pimpinan/Penanggung Jawab Media Center DPP Partai Demokrat(2010-2013).
Rahmad kemudian dipercaya Bapak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) menjadi Wakil Direktur Eksekutif Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, dengan tugas utama membenahi Sumber Daya Manusia (SDM) Partai Demokrat. Ada 4 (empat) karya spektakuler Rahmad di Partai Demokrat.;
1. Melakukan perubahan mendasar di DPP Partai Demokrat dengan menghapus praktek pungutan liar (pungli) dan menaikkan gaji staf DPP Partai Demokrat. Rahmad tidak pandang bulu, siapapun yang melakukan pungli, dikenakan sanksi. Sanksi terberat adalah dipecat sebagai staf DPP. Sebelum Rahmad ditunjuk mengelola Kantor DPP Partai Demokrat, praktek pungli marak terjadi.
2. Mendirikan Sekolah Politik Partai Demokrat dengan nama Public Relations School of Politic. Di sekolah ini, Rahmad langsung ditugaskan partai sebagai Kepala Sekolah nya. Melalui sekolah politik tersebut, Partai Demokrat mencetak juru bicara partai. Pendidikan dilakukan selama 14 hari siang-malam dan peserta dari seluruh Indonesia dilatih teori dan praktek menjadi juru bicara. Tenaga pengajar di Public Relations School of Politic tersebut antara lain Presiden RI SBY (Bambang Susilo Yudhoyono), Ketua MPR, Dr. Marzuki Ali, Menkumham RI, Dr. Amir Syamsuddin, Menpora RI, Dr. Andi Malarangeng, Ketua Umum Anas Urbaningrum, Presenter Tina Talisa, Master Media Pemenangan SBY-JK, Subiakto Priosoedarsono, Pakar Public Relations, Magdalena Wenas, dan lain-lain.
3. Mendirikan dan memimpin media center Partai Demokrat. Di Media Center ini, semua isu strategis nasional dan isu strategis partai diolah dan hasilnya didistribusikan kepada juru bicara juru bicara Partai. Tim ad hoc yang terlibat didalam mengolah isu tersebut antara lain; Muhammad Rahmad, Toto Rianto, Andi Nurpati, Ruhut Sitompul, Ramadhan Pohan, Benny Kabur Harman, Hinca Pandjaitan, Ulil Abshar Abdalla. Pada masa itu, Partai Demokrat memiliki juru bicara juru bicara tangguh yang mewarnai pemberitaan nasional dan parlemen.
4. Menyelamatkan Partai Demokrat sehingga lolos verifikasi administrasi dan faktual di KPU RI. Pada Pemilu 2014, Rahmad adalah Ketua Tim Verifikasi Nasional Partai Demokrat di KPU RI. Rahmad memimpin Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat dan Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat se-Indonesia dalam menyiapkan kelengkapan dokumen dan verifikasi faktual yang akan dinilai oleh KPU RI. Hampir saja Partai Demokrat tidak lolos verifikasi administrasi pada waktu itu karena pada detik-detik terakhir batas waktu perbaikan dokumen di KPU, masih ada beberapa dokumen utama yang harus dilengkapi dan diperbaiki.
Rahmad kemudian memutuskan mundur dari Partai Demokrat dan maju pada Pemilu 2014 sebagai Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dari Sumatera Barat. Namun pada waktu itu, Rahmad belum berhasil terpilih sebagai Anggota DPD RI, karena perolehan suara Rahmad hanya berada diurutan ke-7 besar sebanyak 112 ribu suara.
Pada Pilkada 2019, Rahmad maju sebagai calon bupati dalam Pemilihan umum Bupati Lima Puluh Kota 2019 berpasangan dengan mantan wakil bupati Asyirwan Yunus, tetapi juga belum berhasil meraih posisi pertama. Perolehan suara Rahmad terdapat selisih sekitar 4 ribuan dengan pemenang Pilkada.
Rahmad juga bertanggung jawab dalam mengatur juru bicara Partai Demokrat ketika ia memimpin Media Center DPP Partai Demokrat tahun 2010-2013. Kemudian Rahmad juga diketahui pernah menjadi juru bicara Jenderal (Purn) Dr. H. Moeldoko di DPP Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang (2021-2023), dan juru bicara sekaligus sebagai Koordinator Nasional Sahabat Anas Urbaningrum (2023).
Pada Pemilu 2024, Rahmad maju ke DPR RI dari Partai Golkar untuk Daerah Pemilihan Sumatera Barat 2.
Riwayat kerja profesional
Rahmad memulai karier di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura, 1997. Pernah ditugaskan sebagai staf Bidang Perindustrian dan Perdagangan, Unit Komunikasi dan Sandi, Bidang Politik, Bidang Ekonomi, dan Bidang Perhubungan Laut, Bidang Pendidikan, Sosial Budaya dan Pariwisata. Rahmad juga pernah bekerja untuk Badan Intelijen Negara (BIN) selama 3 tahun di KBRI Singapura.
Ia pernah ditugaskan dalam berbagai Task Force ASEAN, APEC, WTO dan ditunjuk sebagai delegasi Indonesia untuk sidang-sidang ASEAN, APEC dan WTO. Rahmad juga pernah menjadi konseptor dan penulis naskah pidato Dubes HBL Mantiri, Dubes Luhut Pandjaitan (sekarang Menko Polhukam), Johan Syahferi (almarhum), Dubes Slamet Hidayat dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Presiden RI ke 6.
Rahmad kemudian mundur dari Korp Kementerian Luar Negeri RI, karena diajak bergabung ke Partai Demokrat tahun 2010. Rahmad kemudian menjadi Tenaga Ahli Fraksi Partai Demokrat di DPR RI. Disamping itu, Rahmad juga aktif sebagai Konsultan Media di Media Corp. Singapore.
Selain itu, Rahmad juga pernah menjabat Direktur Eksekutif President Institute pada 2013, Direktur Ekesekutif QSP (Qodari School of Politic), Direktur Eksekutif SPN (Sekiolah Politik Nasional) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia.
Di dunia usaha, Rahmad kemudian menjadi Direktur Utama/CEO Rama Group dan CEO Finusa Group sejak 2016. Ia juga menjadi Asesor Pariwisata BNSP/LSP Pramindo sejak 2019, dan Direktur Utama PT. Indonesia Cendekia Mandiri (ICMI Travel) sampai sekarang.
Riwayat kerja penulis
Rahmad mulai sebagai penulis dan koresponden media cetak sejak ia sekolah di MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Koto Baru Padang Panjang, tahun 1989. Ia mulai menulis cerpen dan cerita pendek dan memimpin Majalah Dinding (Mading) di MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Koto Baru Padang Panjang. Nama samaran Rahmad di cerpen dan cerita pendek yang ia tulis adalah Rance Amanda. Lebih 70 cerpen dan cerita pendek yang telah ia tulis. Tulisan-tulisannya banyak terbit di Media-media nasional diantaranya Majalah Gadis era 90-an. Prestasi tertinggi yang diraih Rahmad kala itu adalah Juara 1 Nasional sebagai penulis Cerpen & Cerita Pendek Berbakat.
Semasa kuliah di Fakultas Syari’ah IAIN Imam Bonjol Padang (sekarang berubah nama menjadi UIN Padang), ia aktif menulis di Koran Suara Kampus, Koran Harian Haluan dan Singgalang. Ia juga bekerja paruh waktu di Koran Harian Singgalang sebagai ‘tukang layout’ dan ‘tukang koreksi tulisan yang salah ketik atau salah cetak’. Masa itu, penerbitan koran masih dilakukan dengan cara manual, masih sangat jauh dari sistem komputer seperti sekarang.
Masa itu, menulis bagi Rahmad bukan hanya karena hobby. Tapi juga karena ‘keterpaksaan’. Dengan menulis, ia mendapatkan honor atau upah dari tulisan yang ia tulis. Dengan honor atau upah itulah Rahmad menopang biaya sekolah dan kuliah.
Rahmad telah menerbitkan 2 buah buku hasil karya nya, yaitu Anas Urbaningrum: Apa Adanya; dan Buku Best Seller yang berjudul Power of Mind.
Karya Bidang Profesional
Rahmad berhasil membenahi manajemen pengelolaan perusahaan dengan menerapkan sistem pelayanan digital dan online di PT. Indonesia Cendekia Mandiri (ICMI Travel), dan menjadikan perusahaan itu sebagai Travel Haji & Umrah Pertama di Indonesia yang memperoleh Sertifikat ISO 9001:2015 Quality Management System Berstandar Internasional. Rahmad juga berhasil membawa perusahaan memperoleh Akreditasi A dari Kementerian Agama RI.
Karya Bidang Pariwisata
Rahmad berpikiran bahwa Ditjen Imigrasi RI memiliki peran sangat penting dalam membangun Pariwisata nasional yang kuat, aman, nyaman, dan menyenangkan. Menurut Rahmad, Imigrasi adalah wajah Indonesia dimana masyarakat internasional, baik bagi mereka yang akan berkunjung ke Indonesia, maupun bagi mereka yang akan meninggalkan Indonesia. Imigrasi juga cerminan layanan publik bagi masyarakat Indonesia sendiri, karena masyarakat yang berkunjung ke luar negeri akan membandingkan layanan Imigrasi Indonesia dengan imigrasi negara luar. Rahmad sebagai Sekretaris Jenderal ASITA menyampaikan presentasi secara khusus didepan Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna Laoly dan Dirjen Imigrasi Prof Widodo Ekatjahjana, tentang Peran Staregis Ditjen Imigrasi Dalam Perolehan Devisa 400 Trilyun Rupiah. Presentasi itu dilakukan Rahmad jauh sebelum Presiden Jokowi marah kepada Ditjen Imigrasi dan akan melakukan lelang jabatan .
Rahmad mengusulkan kepada Ditjen Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM RI untuk membenahi pengelolaan Paspor RI dan Visa On Arrival. Bagi Rahmad, semua Warga Negara Indonesia berhak memperoleh Paspor RI dengan cara mudah dan cepat, sehingga proses penerbitan Paspor perlu dilakukan dengan bantuan teknologi online secara menyeluruh. Demikian pula halnya soal Visa on Arrival (VoA). Rahmad mengusulkan Counter VoA dibandara dihapus dan pelayanan VoA dilakukan secara online. Dalam hitungan menit, turis mancanegara sudah mengetahui visa mereka disetujui atau tidak, sehingga dengan kepastian itu, keinginan wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia menjadi semakin menyenangkan. Tidak perlu lagi antri di counter VoA Imigrasi di bandara atau pelabuhan laut Indonesia. Rahmad kemudian masuk dalam tim kajian VoA yang dibentuk Kementerian Hukum dan HAM RI, bersama Kementerian lain terkait. Saat ini, pelayan visa RI sudah dilakukan online meskipun belum seluruhnya sesuai yang diharapkan Rahmad.
Rahmad juga menyampaikan protes ke Ditjen Imigrasi RI ketika akan diberlakukan atauran wajib lunas BPJS bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan membuat Paspor RI. Rahmad menyebut bahwa berdasarkan data Kemenlu RI, ada 9 juta lebih WNI diluar negeri. Sekitar 93% nya adalah Tenaga Kerja Indonesia yang mengirimkan uang ke Indonesia sekitar 153 Trilyun setiap tahun. WNI yang diluar negeri tersebut tentu tidak memiliki BPJS, tetapi mereka perlu Paspor RI. Jika lunas BPJS menjadi syarat pembuatan paspor, maka 9 juta WNI tersebut akan bermasalah dengan paspor mereka dan aliran uang ke Indonesia juga akan terganggu, kata Rahmad ke Ditjen Imigrasi. Aturan itu akhirnya dibatalkan Ditjen Imigrasi.
Karya Bidang Pertanian
Karya gemilang Muhammad Rahmad tercatat saat Pilkada Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2019 lalu. Ia memprakarsai penanaman Bibit Jagung Unggul untuk Pakan Ayam diatas lahan tidur yang sudah tidak diolah lebih 15 tahun. Dalam suasana kemarau panjang bulan Agustus 2019, Rahmad mengajak kelompok petani kecil untuk melakukan ujicoba penanaman bibit jagung unggul. Hasil panennya mencapai 12,6 ton lebih per hektar dan lebih tinggi dari pada hasil ujicoba tanam jagung di Gorontalo. Presiden Jokowi saat panen jagung di Gorontalo pada Maret 2019, baru menghasilkan 8 sd 9 ton per hektar.
BIO DATA RINGKAS : H. MUHAMMAD RAHMAD
H. Muhammad Rahmad lahir 5 Januari 1973 di Talago, Kenagarian VII Koto Talago, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.
Pendidikan
Pendidikan Profesi dan Kursus
Pengalaman Kerja Politik
Pengalaman Kerja Profesi
Pengalaman Kerja Keahlian
Pengalaman Organisasi
Penugasan ke Luar Negeri
Muhammad Rahmad
Graha Cempaka Mas, Jalan Letjen Suprapto, Jakarta Pusat 10640
Hak Cipta © 2024 Muhammad Rahmad - Semua Hak Dilindungi Undang-undang.
Powered by Muhammad Rahmad
Kami menggunakan cookie untuk menganalisis lalu lintas situs web dan mengoptimalkan pengalaman situs web Anda. Dengan menerima penggunaan cookie, data Anda akan dikumpulkan bersama data pengguna lainnya.